Tuesday, May 23, 2017

Kunjungan ke Rabbit Hole

"Sebaiknya gak usah bawa kendaraan ya karena Rabbit Hole gak punya lahan parkir dan jalan di depannya juga sempit..." Pesan PIC field trip beberapa hari sebelum kunjungan hari ini.

Akhirnya tiba hari H, saya dan Jova pun menumpang taksi online. Mulai memasuki jalan Prapanca 5 jalanan mulai sangat sempit dan tiba-tiba merasa bersyukur sekali saya menuruti anjuran PIC hari ini. Padahal sudah ada rencana nekat mau bawa mobil karena setelahnya harus pergi ke tempat lain (hiks).

Sampailah saya di jalan Bangka 2D No. 5. Tampilannya memang seperti rumah lain di daerah situ, yg membedakan hanya banyaknya motor yg terparkir di halaman rumah, lukisan Rabbit Hole di tembok rumah, dan mesin potong di garasi.

Markas Rabbit Hole yang terlihat seperti rumah biasa

Mesin potong besar yang diletakkan di garasi

Di pintu masuk, pengunjung disambut dengan perpustakaan kecil yang nyaman. Kami yang sudah datang lebih dulu pun menikmati membaca buku-buku yang tersedia. Sambil menunggu, saya sempat dengar cerita sedih. Perpustakaan ini sempat ditutup karena pengunjung yang datang kurang menjaga buku yang ada di situ. Beberapa buku rusak dan robek. Mari orangtua, awasi perilaku anak-anak ketika di tempat umum dan ajarkan anak-anak untuk menghargai barang milik orang lain dan bersama.



Display di pintu masuk Rabbit Hole


Perpustakaan mungil nan nyaman


Setelah rombongan  datang lengkap, acara dibuka oleh kak Tania. Anak-anak di sambut dengan ajakan menyanyi Di Sini Senang Di Sana Senang. Kemudian Kak Tania memperlihatkan buku berjudul Liburan Terbaik dan menanyakan pengalaman liburan anak-anak. Setelah anak-anak menjawab dengan antusias Kak Tania mempersiapkan  anak-anak untuk memulai tour rumah produksi Rabbit Hole. "Hari ini kita mau lihat bagaimana buku ini dibuat sehingga nanti kalian tumbuh jadi orang yg menghargai buku," kata Kak Tania.

Kak Tania menunjukkan beberapa contoh buku terbitan Rabbit Hole


Karena kapasitas tour hanya 18 orang dan peserta anak-anak sudah berjumlah 14, maka hanya diperbolehkan 4 orang tambahan sebagai pendamping. Namun, setelahnya pendamping / orangtua yg belum mendapat kesempatan ikut  dapat kembali diantar mengikuti tour susulan.

Akhirnya tour dimulai, anak-anak pun berbaris bergandengan tangan berdua-berdua dan berjalan perlahan menyusuri bagian2 kelompok kerja pembuatan buku.

Anak-anak bergandengan tangan menaiki tangga


Rabbit Hole sudah mengeluarkan 8 judul buku dan uniknya masing-masing buku memiliki wayangnya sendiri. Jadi pada tour kali ini peserta dibawa untuk melihat pembuatan buku dan juga wayangnya.

Setiap buku diproduksi dalam kelompok-kelompok kerja yang berbeda


Bagian pengemasan siap mengirim pesanan


Mesin untuk menumpulkan ujung buku untuk  anak-anak di bawah 3 tahun agar buku tidak melukai anak

Setelah buku selesai ditulis, setiap lembarnya dicetak di percetakan tersendiri. Lembaran yang sudah selesai dicetak kemudian disatukan ke dalam bentuk buku secara manual di markas Rabbit Hole ini. Proses penyatuan lembaran ini di bagi ke dalam kelompok produksi yang berbeda sesuai dengan judul buku, sementara pembuatan wayang juga memiliki kelompok produksi sendiri. Kelompok produksi ini duduk mengelilingi meja-meja yang terpisah. Satu hal yang tidak disangka, ternyata karyawan Rabbit Hole berjumlah 130 orang (banyak ya) dan berasal dari berbagai latar belakang, bahkan juga termasuk penyandang disabilitas. Syarat paling pentng untuk bergabung dengan Rabbit Hole adalah dapat bekerja dengan rapi, sesuai target, dan jujur. Rabbit Hole merupakan salah satu bentuk ekonomi kreatif yang produknya berkontribusi bagi peningkatan literasi di Indonesia sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang.

Setelah selesai tour, kak Tania kembali membacakan cerita dari buku Liburan Terbaik. Anak-anak pun punya banyak sekali pertanyaan, "kenapa tebingnya atapnya dari daun, kenapa orang yang sudah meninggal dimasukin situ, kapan ceritanya akan dilanjutin? " hehehe... Kak Tania menjawab setiap pertanyaan dengan sabar dan baik.

Story telling terakhir oleh Kak Tania


Foto bersama dari akun Instagram Rabbit Hole

Akhirnya acara ditutup, dan diakhiri dengan foto bersama. Terima kasih Rabbit Hole untuk pengalaman yang mendidik sekaligus menyenangkan.




No comments:

Post a Comment