Jova dan Tintin -nya |
Friday, May 26, 2017
Jova dan Tintin
Salah satu proses paling melelahkan dari pindahan adalah bongkar-bongkar barang dan menatanya kembali. Sekembalinya ke Indonesia kami mulai membongkar kembali barang-barang yang kami tinggalkan sebelum berangkat ke US. Banyak barang yang sudah rusak karena waktu, tapi kami juga banyak menemukan harta karun. Salah satunya adalah koleksi buku komik Tintin dalam bahasa Inggris yang kami beli ketika awal menikah. Mata Jova berbinar ketika pertama kali menemukan koleksi kami dan sampai sekarang komik itu di bawa ke mana-mana. Gak nyangka kalau kami berdua bisa mewariskan komik kami ke Jova :)
Tuesday, May 23, 2017
Kunjungan ke Rabbit Hole
"Sebaiknya gak usah bawa kendaraan ya karena Rabbit Hole gak punya lahan parkir dan jalan di depannya juga sempit..." Pesan PIC field trip beberapa hari sebelum kunjungan hari ini.
Akhirnya tiba hari H, saya dan Jova pun menumpang taksi online. Mulai memasuki jalan Prapanca 5 jalanan mulai sangat sempit dan tiba-tiba merasa bersyukur sekali saya menuruti anjuran PIC hari ini. Padahal sudah ada rencana nekat mau bawa mobil karena setelahnya harus pergi ke tempat lain (hiks).
Sampailah saya di jalan Bangka 2D No. 5. Tampilannya memang seperti rumah lain di daerah situ, yg membedakan hanya banyaknya motor yg terparkir di halaman rumah, lukisan Rabbit Hole di tembok rumah, dan mesin potong di garasi.
Markas Rabbit Hole yang terlihat seperti rumah biasa |
Friday, April 1, 2016
Review Kidzania Jakarta
Sejak tiba di Indonesia kembali di akhir tahun 2015, saya sudah membuat daftar lokasi wisata untuk anak-anak mana saja yang ingin saya kunjungi bersama Jova. Kidzania adalah salah satu destinasi yang sudah saya tunggu-tunggu untuk datangi sekembalinya ke Indonesia. Jadi, berikut review kunjungan saya dan Jova ke Kidzania.
Siapa yang mau masuk Kidzaniaa??? |
Wednesday, October 28, 2015
Pentingnya Struktur
Aduh kenapa rewel terusss sihh...!!!
Hiks, I feel you moms...
Sebagai seorang ibu pertama kali yang tinggal jauh dari orangtua, saya
merasa sepertinya harus mencari tahu segala sesuatu tentang parenting seorang
diri. Jadi, saya bisa mengerti kebingungan orangtua-orangtua pemula waktu
anak-anaknya cranky terus. Tentu ada
banyak sebab kenapa anak rewel, tapi salah satu sebab utama adalah tidak adanya
struktur di hari anak.
Sunday, September 20, 2015
Summer Trip 2015: Disneyland
Hey, Disneyland kan deket dengan LA. Kok, dapet satu posting khusus?
Hmm... mulai dari mana ya. Waktu kecil kebetulan, keluarga kami tinggal dekat dengan keluarga uak saya, sebut saja namanya Uak P (uak adalah panggilan untuk kakak laki-laki mama saya dalam bahasa Sunda), jadi saya sering main ke rumah uak P dan main dengan sepupu-sepupu saya. Tanpa saya sadari rupanya pengaruh keluarga uak saya cukup besar dalam hidup saya. Saya jadi suka baca buku Lima Sekawan (dan buku-buku Enid Blyton lainnya), komik Asterix dan Obelix, Smurf, kuliah di UI, kerja di salah satu bank asing terkemuka di awal masa kerja saya, dan masih banyak lagi, karena uak D, istri dari Uak P, gemar mengkoleksi buku-buku ini dan mereka berdua kuliah di FISIP UI serta sering membicarakan betapa asiknya kerja di bank asing terkemuka ini. Koleksi buku-buku yang saya sebut semua terpampang di rak buku bebas untuk dibaca kapan pun. Menulis ini saja membangkitkan memori lama saya dan membuat saya senyum sendiri.
Saturday, August 8, 2015
Summer Trip 2015: Los Angeles
Salah satu keuntungan tinggal di negara daratan (versus negara kepulauan seperti Indonesia) dengan infrastruktur yang baik adalah kemana-mana bisa ditempuh dengan menyetir. Untuk sampai ke Los Angeles kami menyetir selama enam jam dari Davis, kota tempat tinggal kami. Tiga tempat yang kami kunjungi selama di LA adalah Hollywood Sign, Hollywood Boulevard dan Venice Canal
1. Hollywood Sign
Kami berfoto di dua lokasi. Satu di lokasi yang sudah menjadi rahasia umum dan satu lagi di lokasi rahasia favorit kami. Ssssttt...
Bangga pakai blangkon :) |
Foto ini di lokasi rahasia kami.. Lebih dekat dengan tulisan Hollywood - nya :) |
Saturday, August 1, 2015
Summer Trip 2015
Tidak terasa kami sudah 7 tahun tinggal di negeri Paman Sam.
Orang sering bertanya: Kok gak pernah
pulang? Kuat banget sih 7 tahun di sini? Gak kangen Indonesia ya? Aduh
gimana ya, pasti kangenn.. tapi ada saja sebabnya kenapa tidak bisa pulang.
Seringkali orang berpikir kalau tinggal di luar negeri pasti bawaannya
senang-senang dan liburan terus padahal studi suami saya jauh lebih berat dari
yang kami bayangkan. Intinya, meminjam istilah suami saya, "Gak lagi-lagi deh PhD!" haha...
(Siapa juga yang mau ngambil PhD dua kali ya... ya ada aja sih, tapi yang pasti
bukan kami).
Tentu saja bukannya kami tidak pernah liburan, sesekali
pasti ada lah. Seperti liburan kali ini yang kami bilang the last hurrah sebelum kami kembali ke Indonesia. Persiapan
liburan ini lumayan panjang karena kami harus menabung dulu, riset harga yang
paling terjangkau, dan yang paling susah adalah cari waktu kapan suami saya ada
waktu luang! Tidak seperti kerja kantoran yang waktunya dapat diprediksi,
kehidupan mahasiswa ini tidak ada jadwal tetapnya. Pagi, siang, malam, akhir
pekan, hari libur selalu kerja.. hiks. Jadi, kalau ada kesempatan liburan seperti ini
benar-benar kami syukuri dan nikmati.
Subscribe to:
Posts (Atom)