“Kapan punya
anak nih? Udah gak usah lama-lama… ”
“Lagi isi?
Wah tanda-tandanya iya nih”
“Kapan ibu
nimang cucu nak? Ayo, mumpung ibu masih hidup”
“Sepertinya
si Rian butuh adek tuh hehe..”
Kalimat-kalimat di atas, dan variasinya, sering dilontarkan orangtua
Indonesia pada pasangan muda yang baru menikah. Tentu saja setelah sebelumnya
melontarkan kalimat “kapan nikah?” ketika mereka masih lajang. Saya dulu juga
pernah melontarkan pertanyaan seperti itu, walaupun sekarang sudah bertobat hehe… Pertanyaaan-pertanyaan
tersebut biasanya ditanyakan dengan maksud yang baik karena lahir dari
kepedulian atau sekedar iseng saja karena tidak ada bahan pembicaraan, walaupun
banyak juga yang lahir dari ego pribadi orangtua. Tapi sebagai akibatnya tidak
jarang membuat pasangan muda frustasi karena merasa tertekan untuk segera punya
anak.