Friday, October 29, 2010

10 Hal yang Harus Dipersiapkan Ketika Pindahan ke Mancanegara



Salah satu suka duka memiliki pasangan yang bekerja sebagai abdi negara adalah tuntutan untuk siap berpindah tempat tinggal setiap saat. Sukanya sih bisa dibilang bagian dari petualangan hidup menjelajahi tempat baru, bertemu orang baru, dan yang baru-baru lainnya. Dukanya, yang mungkin agak relatif bagi setiap orang, buat saya adalah tinggal jauh dari keluarga besar.

Kali ini saya ingin berbagi tips pindahan, khususnya untuk keluarga yang harus menjalani studi atau penugasan ke mancanegara. Berikut beberapa poin penting yang mudah-mudahan berguna:



1. Dokumen penting
Nah, salah satu hal yang paling penting untuk disiapkan sebelum pindahan adalah dokumen-dokumen. Ada dua alternatif cara membawa, pertama membawa hard-copy aslinya; kedua, membawa soft-copy saja. Saya pilih alternatif yang kedua karena takut hilang di jalan :D  Masing-masing dokumen ada fungsinya tersendiri:

- Akte lahir & akte pernikahan.
Biasanya kedua dokumen ini dibutuhkan untuk mengurus asuransi, menyewa apartemen, memperpanjang paspor (mengurus dokumen lain) di Kedutaan Indonesia, membuat akta lahir anak kalau kebetulan melahirkan di negara tujuan, dll.

- Catatan kesehatan dan imunisasi.
Biasanya ini dibutuhkan untuk keperluan pendaftaran sekolah, baik orang tua yang akan kuliah maupun anak yang akan daftar sekolah.

- Ijazah dan transkrip yang sudah diterjemahkan, dilegalisir, dan diletakan dalam amplop tertutup.
Jangan lupa amplopnya yang berlogo universitas almamater dan sudah diberikan cap universitas di tutup amplopnya. Perlu saya ingatkan, tidak hanya suami atau anak yang akan sekolah saja yang perlu membawa dokumen ini, istri juga perlu :) Bagus jika suami istri telah memiliki kepastian studi sama-sama sebelum berangkat, tapi jika tidak pun selalu ada banyak kesempatan di negara tujuan. Jika tidak ada jenjang formal, selalu ada program sertifikasi yang akan meminta dokumen ini sebagai persyaratan.

- Credit card.
Lebih baik buat dulu di Indonesia atau jika sudah ada jangan buru-buru ditutup karena akan pindah ke luar negeri. Biasanya credit card ini dibutuhkan sebagai jaminan jika kita harus menginap sementara di hotel atau butuh menyewa mobil.
 

- SIM (Surat Ijin Mengemudi).
Ada baiknya jika suami dan istri yang akan pindah sudah belajar mengemudi lebih dulu di Indonesia. Banyak sekali manfaatnya terutama jika harus tinggal di daerah yang transportasi umumya kurang memadai. Dulu ketika pertama kali bertempat tinggal di Boston, saya merasa tidak perlu menyetir mobil tapi ketika pindah ke California yang transportasinya kurang ramah terhadap mahasiswa perantauan, jadi merasa butuh. Di beberapa negara, SIM Indonesia atau SIM Internasional dapat dipakai untuk menyetir sementara sampai tenggat waktu tertentu. Sambil menunggu proses aplikasi SIM di negara tujuan, maka SIM Indonesia atau international dapat digunakan.

2. Periksa gigi dan mata.
Berdasarkan pengalaman, dan sudah diverifikasi oleh teman-teman seperantauan lainnya, biaya dokter gigi dan mata di mancanegara itu mahal sekali. Dulu sebelum berangkat, saya sudah mendapatkan informasi ini dan sudah pergi sekali ke dokter gigi. Saya pikir sudah cukup tapi ternyata sangat kurang :p Seharusnya setiap gigi bolong ditambal dan dibersihkan secara menyeluruh yang biasanya membutuhkan beberapa kali pertemuan dengan dokter gigi.

3. Baju dan sepatu secukupnya saja.
Karena tidak punya gambaran yang cukup tentang kondisi hidup di negara tujuan, saya jadiover-packing. Kecuali akan tiba di negara tujuan ketika musim dingin, maka
 coat, boot, dan perlengkapan musim dingin lainnya dapat dibeli di negara tujuan dengan harga yang miring. Jika tidak mampu beli di toko maka dapat dibeli di thrift stores (jangan buru-buru menampikkan pilihan ini, toko barang bekas di negara tempat saya tinggal menjual barang-barang yang masih sangat bagus kok). Mungkin perlengkapan yang perlu dibeli dari Indonesia adalah long john (pakaian dalam yang digunakan pada musim dingin untuk membantu menghangatkan tubuh).

4. Colokan Listrik.
Soket Listrik di berbagai negara berbeda-beda. Jadi, hampir semua peralatan elektronik dari Indonesia yang butuh aliran listrik tidak dapat terpakai kecuali kita membeli colokan listrik yang sesuai.

5. Obat.
Biasanya orang Indonesia memiliki beberapa obat mujarab yang harus dimiliki, seperti tolak angin, minyak kayu putih, minyak tawon, etc. :) Memang ada kemungkinan barang-barang tersebut dijual di toko asia terdekat, tapi kalau tergantung sekali sebaiknya bawa saja persediaan untuk berjaga-jaga :D.

6. Materai.
Tidak tertutup kemungkinan selama masa tinggal di perantauan ada urusan legal yang harus dilakukan via surat-menyurat ke Indonesia.

7. Bumbu jadi dan belajar memasak :D
Sejujurnya memasak bukanlah hobi dan keahlian utama saya, tapi berhubung tidak ada yang bisa membantu memasak dan tidak tersedia jasa katering yang murah meriah,  maka tidak ada pilihan lain selain memasak makanan sendiri. Nah, kalau boleh memutar waktu, seharusnya saya mulai belajar masak jauh sebelum pindah ke negeri orang supaya bisa
 hit the ground running. Alternatif lain dari mengolah semua dari nol adalah menggunakan bumbu jadi. Sekali lagi, bumbu jadi mungkin tersedia di toko asia terdekat, tapi sebaiknya bawa saja beberapa untuk persediaan sambil mengasah keterampilan memasak, apalagi kalau bumbu-bumbu yang kita butuhkan tidak tersedia.

8. Cinderamata khas Indonesia.
Poin satu ini benar-benar terlewat oleh saya ketika pertama kali pindahan. Seandainya saja ada orang yang memberi tau saya. Akhirnya saya harus minta dikirim dari Indonesia yang tentunya memakan biaya kirim yang tidak sedikit. Cindera mata ini berguna untuk diberikan kepada sahabat dan kolega di negara tujuan sebagai tanda kasih atau penghargaan. Mereka pasti senang!

9. Camera, Audio recorder, dan Video-cam.
Tinggal di negeri orang merupakan kesempatan yang langka bagi saya sehingga wajar jika saya ingin mengabadikannya. Selain untuk kepentingan dokumentasi semata, peralatan pada point ini juga berguna untuk membantu proses belajar. Apabila sang suami dan/atau istri sekolah, peralatan tersebut bisa digunakan untuk merekam beberapa kuliah yang sulit diikuti.

10. Kamus Elektronik.
 
Bahasa Inggris bukan bahasa pertama saya. Oleh karena itu saya merasa perlu membawa kamus elektronik Inggris-Indonesia. Kenapa versi elektronik? Karena lebih ringan dan mudah digunakan (terutama dalam situasi darurat). Harganya memang tidak murah, sekitar satu juta terakhir saya beli ditahun 2008, tapi manfaatnya sebanding kok dengan biaya yang dikeluarkan.


Proses pindahan merupakan proses yang cukup menghabiskan energi tapi tidak perlu melulu membuat frustrasi. Prosesnya akan berlangsung lebih mudah dan menyenangkan apabila disertai dengan daftar terperinci tentang hal apa saja yang perlu dilakukan dan dibawa menjelang keberangkatan. Mudah-mudahan kesepuluh poin di atas dapat membantu proses kepindahan menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

No comments:

Post a Comment