Thursday, December 25, 2014

Selamat Natal dan Tahun Baru 2015

Setiap tahun sejak Jova lahir, keluarga kami memiliki tradisi foto bersama dan mengirimkannya ke teman dan keluarga sebagai kartu ucapan natal. Tradisi ini awalnya dimulai secara tidak sengaja karena saya menemukan kostum Santa seharga 25 cent untuk bayi usia 6 bulan di sebuah thrift store, alias toko bekas, di dekat apartemen kami.

Thrift Store ini merupakan thrift store favorite keluarga kami.
Banyak harta karun di dalamnya hehe..

Thursday, November 27, 2014

Tata Krama yang Perlu Dikuasai Anak

Aduh Bu, anaknya sopan sekali ya, kalau si Rama ini loh gak tau sopan santun kayak Bapaknya.

Biasanya saya tersenyum saja mendengar kalimat di atas :). Ada beberapa salah kaprah yang umumnya dipahami banyak orang mengenai sopan santun, yaitu asumsi bahwa tata krama / sopan santun adalah bagian dari genetik / keturunan dan bahwa nanti anak akan mengerti dengan sendirinya kalau sudah besar.


Anak tidak terlahir memiliki tata krama atau mewariskan sopan santun dari ayah atau ibunya. Anak-anak mempelajarinya dari orangtua yang meneladankan dan secara menyengaja mengajarkan sopan santun kepada anak-anaknya. Bisa dikatakan, rumah adalah sekolah di mana anak-anak mempelajari perilaku dan gaya hidup orangtuanya.

Friday, October 24, 2014

Seri Pendidikan Karakter: Hantar Makanan ke Tetangga Yuk!!

Sejak September 2014 ini Jova sudah mulai bersekolah di pre-school kelompok usia 3 tahun yang berlokasi tidak jauh dari rumah. Kenapa saya memilih sekolah ini? Karena sekolah ini menekankan pendidikan karakter sejak dini, sesuatu yang saya dan suami yakini.

Bulan Oktober ini tema pendidikan karakter di sekolah Jova adalah kindness. Jadi, supaya ada kesinambungan antara pendidikan di rumah dan di sekolah, maka saya juga mencoba membuat proyek yang dapat mendukung proses pembelajaran ini.

Setelah saya saya pikir-pikir proyek apa yang paling cocok yang bisa mendukung tema ini? Akhirnya saya putuskan untuk sama-sama membuat kue dan menghantarkannya untuk beberapa tetangga di kompleks apartment kami.

Hobi baru: memakai kaca mata hitam di mana pun dan kapan pun :)

Sunday, October 19, 2014

Tuhan, tolong buat saya suka masak...


Sejak kecil biasa dilayani
Masuk dapur tidak pernah berani
Malah trima usiran yang koyak nurani
Hanya memori sedih yang menemani

Dapur hanya untuk asisten
Bukan majikan yang keren
Alhasil sekarang senewen
Gak bisa seenaknya tunjuk dan pesen

Tuhan, tolong ubah hati
Agar bisa melayani
Melihat masak sebagai seni
Sediakan hidangan sehat yang dinanti

Tuhan, tolong buat saya suka masak
Bantu saya jadi ibu bijak
Jadi teladan bagi anak
Melihat masak bukan beban tapi hak

Saturday, October 18, 2014

Gratitude Journal

"When it comes to life the critical thing is whether you take things for granted or take them with gratitude."
~Gilbert K. Chesterton~



Thursday, August 14, 2014

Bersih-bersih Yuk!!


Wuih, capek juga hari ini karena bersih-bersih apartment, mulai dari nyedot debu, ngepel, ngelap perabotan, dst. Tapi satu hal yang saya syukuri adalah: saya tidak bersih-bersih sendirian! Ada Jova yang menemani saya bersih-bersih.

Tuesday, July 8, 2014

6 Cara Menjadi Ayah yang Baik

Saya masih ingat adegan ketika orangtua saya bertengkar hebat untuk terakhir kalinya dan berpisah ketika saya berumur 11 tahun. Setelah pergi meninggalkan rumah saat saya masih di sekolah, papa saya hampir tidak pernah datang dan mengunjungi saya adik saya. Seharusnya saya tidak perlu heran, karena ketika masih di rumah pun papa jarang terlibat mengurus dan mendidik anak-anaknya. Bahkan, ketika saya lahir papa kecewa karena saya adalah perempuan, bukan anak laki-laki yang ia idamkan. Seumur hidup, saya tidak pernah merasakan apa rasanya disayang seorang ayah.

Sunday, June 29, 2014

Mau Revolusi Mental? Yuk, Mulai dari Rumah!

Pemilu Pemilu Pemilu...

Pesta demokrasi lima tahun sekali ini selalu membangkitkan perasaaan harap-harap cemas kami para perantau terhadap nasib Indonesia yang akan datang. Apakah kami akan pulang ke Indonesia yang lebih baik atau malah Indonesia yang semakin terpuruk? Semua kita ingin optimis terhadap hasil pemilu, tapi realitas sering berkata lain. Setelah pemimpin yang diinginkan terpilih, kemajuan tidak seperti dibayangkan atau tidak sepesat yang diharapkan. Kenapa sih selalu begini? Karena pada hakikatnya kita semua tau, satu atau dua orang tokoh yang terpilih saja tidak cukup untuk membuat Indonesia menjadi pemimpin dalam inovasi dan lebih baik dalam berbagai aspek (contohnya seperti yang tertera dalam OECD Better Life Index).

Jadi, apa yang dibutuhkan Indonesia? Selain pemimpin yang jujur, sederhana, dan bekerja :), tentu warga negara (WN) yang baik dari Sabang sampai Merauke.

Apa definisi WN yang baik? Warga negara yang jumlah kontribusi bagi bangsa dan negaranya lebih besar daripada tuntutannya pada pemerintah untuk memfasilitasi kepentingannya.


Friday, February 28, 2014

Tips Agar Anak Batita Bisa Makan Sendiri

Dulu, mama saya bilang saya adalah anak yang susah sekali makannya. Makanan selalu diemut dan butuh waktu yang lama untuk menyuapi seorang avia kecil. Alhasil, waktu makan setiap hari menjadi nightmare untuk mama saya .

Saya yakin mama saya tidak seorang diri ketika menghadapi dilema memberi makan anak sebagai ajang pertempuran. Mungkin banyak orangtua yang tertolong dengan adanya  pengasuh, tapi ketika sang pengasuh harus pulang kampung atau berhenti karena berbagai alasan, terpaksa deh menghadapi realita pertempuran setiap kali makan.

Sunday, February 16, 2014

Tips Cara Memilih Buku Parenting

Dulu, ketika orang bertanya buku parenting apa yang dapat saya sarankan, saya akan langsung merespon dengan beberapa judul buku dan penulis. Dilengkapi dengan beberapa pujian tentang buku-buku yang saya rekomendasikan tersebut.

Hasilnya? Biasanya mereka akan membaca lalu tidak mempraktikkan apa yang mereka baca dengan berbagai alasa, seperti "bukunya gak bagus," "aku gak cocok," atau "aku tau sih itu bagus tapi akunya yang males."

Wednesday, February 5, 2014

Tips Mendidik Anak agar Mendengar dan Mematuhi Instruksi - part 2

Selain blanket time ada beberapa cara lain yang dapat digunakan untuk mendidik anak agar mengerti dan mematuhi instruksi orangtua:

 1. Membiasakan anak tidur sendiri.

- Dengan maraknya trend attachment parenting*, semakin banyak orangtua menganut anggapan bahwa tidur bersama orangtua adalah lebih baik dibandingkan jika anak tidur sendiri. Alasan utama adalah dengan tidur bersama, orangtua sedang membangun bonding dan membangun rasa aman pada anak. Hasil riset saya menunjukkan sebaliknya. Dengan mengajar anak tidur sendiri, orangtua pada dasarnya sedang mengajarkan anak untuk patuh pada instruksi orangtua dan sedang membantu anak untuk bisa menenangkan dirinya sendiri (jadi tidak terlalu bergantung pada keberadaan orangtua untuk bisa tidur).

Monday, January 27, 2014

Tips Mendidik Anak agar Mendengar dan Mematuhi Instruksi - part 1

Suatu hari, seorang teman yang sedang kembali ke Indonesia setelah lama merantau, menulis sebuah status di sebuah media sosial yang isinya mengomentari suasana bioskop di sebuah kota di Jawa Timur ketika dia beserta anak-anaknya sedang menunggu film yang akan mereka tonton. Dua komentar yang menarik adalah (1) komentarnya mengenai seorang ibu yang datang dengan tiga anak dan dua pengasuh serta (2) banyaknya anak-anak yang berlari-larian tanpa pengawasan orangtua. Status teman saya ini kemudian ditanggapi oleh seorang teman lainnya yang mengatakan bahwa di Jakarta ia menemukan seorang ibu yang pergi ke mall bersama satu anak dan dua pengasuhnya.